Konferensi Global Halal di India
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari The Hindu, konferensi dua hari ini diselenggarakan di kota Pudhucerry, India dengan mengafirmasi kajian pelbagai dimensi perdagangan, industri dan pariwisata halal sebagai sebuah tren global yang baru muncul.
Para partisipan, baik para ulama agama, para pengusaha, aktivis sosial dan lembaga-lembaga pengeluar sertivikat halal dari negara-negara Timur Tengah dan pelbagai titik dunia dalam konferensi ini saling membahas dan bertukar pendapat tentang solusi pengembangan sertivikat halal sebagai gaya hidup yang stabil dan poros moral.
Mohammed Gina, Ketua Kantor Pengembangan Global Halal (UNWHD) di Singapura dalam acara pembukaan konferensi tersebut mengatakan, draft hari global halal disusun dan ditulis oleh para ulama dan cendekiawan Islam.
“Sebagian mengambil kesimpulan kurang tepat tentang maksud halal. Halal tidak semata-mata hanya dalam tata cara penyembelihan hewan; namun sebagai sebuah gaya hidup yang dapat menutupi seluruh elemen masyarakat manusia,” ucapnya.
Tujuan asli penentuan hari global halal adalah mempermudah penciptaan sebuah lingkungan yang tepat dengan halal, upaya untuk menyiapkan keselamatan makanan untuk kesemuanya, aliansi global dalam rangka menghilangkan kelaparan, menciptakan sebuah masyarakat humanitas internasional dan menjaga alam dan lingkungan.
Hamdan Mohamed Al-Murshidi, salah seorang pembicara konferensi ini dan Ketua Club Bisnis Arab di Dubai juga mengatakan, industri pariwisata halal di sebagian negara seperti Malaysia, Turki dan Emirat terus berkembang dan negara-negara ini sedang berubah menjadi poros pelancongan Islam.
Dia menambahkan, diprediksikan populasi muslim 107 milyar sekarang ini akan bertambah menjadi 202 milyar pada tahun 2030 mendatang, dan hal ini menunjukkan penting dan kedudukan parisiwata halal di masa mendatang.
